Banyak orang yang merasa cemas saat akan mengantarkan anaknya yang sudah beranjak remaja dan belum menikah ke dokter kandungan. Padahal, ada masalah yang dialami oleh remaja putri ini. Contohnya, masalah yang berhubungan dengan haid. Remaja putri dapat mengalami nyeri, volume darah yang berkurang atau banyak, atau tidak teratur.
Saat ada remaja putri yang belum menikah mengalami gangguan reproduksi, maka dokter tidak akan memeriksa terlampau dalam di dalam rahim sang remaja tersebut. Dokter akan memeriksa melalui perut dengan USG. Namun, tidak ada pemeriksaan ke dalam atau bagian genital.
Selain itu, pemberian obat juga akan diperhatikan sekali mengenai kesehatan reproduksi ke depannya. Tidak akan mengganggu kesuburan sang remaja putri tersebut.
Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang acapkali dirasakan oleh remaja adalah nyeri haid. Bahkan, nyeri haid dirasakan pula sampai usia dewasa. Tetapi, tidak sedikit pada waktu dewasa terutama sesudah melahirkan, rasa nyeri tersebut dapat berkurang jauh.
Rasa haid ketika haid timbul saat tubuh melepaskan hormon prostaglandin yang bekerja merangsang kontraksi otot yang dibutuhkan untuk meluruhkan lapisan dinding rahim. Seriring dengan otot rahim yang berkontraksi dalam usaha untuk meluruhkan lapisan dinding rahim, rasa nyeri atau kram umumnya ikut menyertai pula.
Dinding rahim belum pernah mengalami kontraksi atau pelebaran ketika menginjak umur remaja. Berbeda dengan saat dewasa yang sudah pernah melahirkan, dinding rahim mengalami kontraksi dan pelebaran sehingga saat haid, kontraksi otot tidak terlalu membuat rasa nyeri.
Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja Putri
Reviewed by Munadi
on
5:54:00 AM
Rating:
Tidak ada komentar: