Pentingnya Menjaga Kesehatan Mulut Sejak Bayi

Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika kita mempunyai gigi sehat, di antaranya adalah membuat senyum yang tampak menawan, memberi kenyamanan ketika makan, terbebas dari rasa sakit yang mengganggu, serta masalah kesehatan gigi yang lainnya. Kondisi-kondisi seperti ini tidak didapat begitu saja, namun dibutuhkan usaha untuk mewujudkannya yaitu dengan selalu menjaga kesehatan mulut yang perlu dilakukan sejak bayi.

Kebersihan mulut ini perlu dijaga dan dilakukan sejak gigi tumbuh. Caranya adalah dengan memakai kain lembut atau kasa yang dicelupkan ke air hangat kemudian diusapkan ke seluruh mulut bayi.

Namun, bila bayi telah minum susu formula, maka gusi dan lidahnya harus selalu dilap sebelum tidur untuk membersihkannya dari sisa susu atau gula yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menghindari tumbuhnya bakteri.

Saat anak telah dapat melakukan tindakan berkumur, maka gunakan sikat gigi dan pasta gigi tanpa fluoride yang aman untuk sang buah hati. Ketika anak sudah dapat menggenggam benda, contohnya saat menginjak umur 1,5 tahun, anak mulai diajarkan untuk menyikat giginya sendiri. 

Walaupun pada mulanya anak belum melakukannya dengan benar, orangtua perlu menyikatnya kembali pada setiap sudut gigi dengan baik. Kegiatan menyikat gigi ini bisa dijadikan sebagai aktivitas bersama dalam keluarga. Anak akan mengikuti orangtuanya yang menyikat gigi.

Hal yang perlu diperhatikan selain cara menyikat gigi yang benar adalah waktu menyikat gigi. Waktu menyikat gigi yang benar adalah setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Air liur dalam mulut sedikit sehingga mulut kering ketika tidur. Saliva berguna sebagai pembersih keadaan dalam mulut. Bakteri akan lebih bebas bergerak dalam keadaan kering.

Hal-hal seperti di atas bisa menghindarkan anak mengalami karies susu botol yang banyak terjadi pada anak umur 2 hingga 6 tahun. Karies susu botol ini bisa dipicu oleh makanan, tak terjaganya kebersihan mulut, atau karena faktor genetik. Selain itu, ada pula yang disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium sang ibu ketika mengandung sehingga membuat  gigi anak menjadi lebih rapuh.