Tanda dan Gejala Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki (PK) merupakan radang pembuluh darah (vaskulitis) pada arteri yang mengenai banyak organ, namun yang terbahaya adalah pada jantung (arteri koroner).

Penyakit ini akan mengakibatkan terjadinya kelainan pada arteri koroner jantung pada sekitar 20 - 40 persen kasus yang tak diobati. Pada sebagian kasus terjadinya komplikasi jangka panjang, termasuk kerusakan arteri koroner berupa penyempitan (stenosis) yang mengakibatkan kerusakan otot jantung yang bisa berakibat fatal.

Penyakit ini terutama menyerang anak balita. Anak laki-laki lebih banyak terserang daripada anak perempuan. Hingga saat ini, PK belum diketahui apa penyebabnya, namun penyakit ini tidak menular. Penampilan PK sepintas mirip dengan penyakit campak sehingga sering terjadi salah diagnosis.

Berikut tanda dan gejala Penyakit Kawasaki seperti dikutip dari KOMPAS, Minggu (27/10/2013).

• Dapat ditemukan demam yang naik turun selama 5 hari atau lebih pada fase akut.
• Kedua mata merah, tanpa kotoran.
• Lidah dan mulut merah serta bibir merah dan pecah-pecah.
• Bisa ditemui pembengkakan leher (salah satu sisi) yang sering disalahartikan sebagai penyakit gondong.
• Ruam kemerahan bisa dijumpai di tubuh dengan berbagai bentuk.
• Pembengkakan dan kemerahan pada telapak tangan dan kaki.
• Pengelupasan kulit jari tangan dan kaki bisa ditemukan setelah awal sakit pada minggu pertama.

Belum ada pemeriksaan penunjang yang bisa memastikan PK hingga saat ini sehingga dibutuhkan keterampilan dan kewaspadaan dokter untuk menegakkan diagnosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa membantu diagnosis di antaranya adalah darah, foto rontgen dada, urin, EKG, dan ekokardiograf (USG jantung).

Penderita harus menjalani rawat inap setelah diagnosis PK ditegakkan. Pengobatan utama dengan imunoglobulin yang ditambah aspirin. Cacat jantung bisa menetap seumur hidup pada kasus kerusakan koroner yang berat. Kematian, walaupun jarang, semuanya adalah akibat komplikasi jantung.